Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang
digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai
suatu cara atau metode. Penelitian
merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah
pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk
menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
Hakekat penelitian
dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian
untuk melakukan penelitian. Setiap orang
mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan
profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya
adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia
yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan
pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi
untuk melakukan penelitian.
Prinsip
metodologi
Prinsip metodologi penelitian menurut Alfred Julesayer
Dalam karyanya yang berjudul Language, Truth and Logic yang terkait dengan
prinsip metodologi adalah prinsip verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi
yaitu:
1. Verifikasi dalam arti yang ketat (strong verifiable) yaitu sejauh mana
kebenaran suatu proposisi (duga-dugaan) itu mendukung pengalaman secara
meyakinkan
2. Verifikasi dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan
untuk menerima pernyataan dalam bidang sejarah (masa lampau) dan ramalan masa
depan sebagai pernyataan yang mengandung makna
3. Ayer menampik kekuatiran metafisika dalam dunia ilmiah, karena
pernyataan-pernyataan metafisika (termasuk etika theologi) merupakan pernyataan
yang MEANING LESS (tidak bermakna) lantaran tidak dapat dilakukan verifikasi
apapun.
Karakteristik
penelitian
1. Tujuan penelitian adalah untuk
memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan atau
dapat memecahkan suatu permasalahan yang terdapat dalam batasan masalah.
2. Metodologi penelitian adalah
pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam
penelitian.
3. Penelitian dan ilmu merupakan operasionalisasi dari metode
yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah.
Proses
penelitian
1. Masalah penelitian penelitian
mencakup: penemuan masalah dan pemecahan masalah tahap:identifikasi bidang
permasalahan, pemilihan atau pemilihan pokok masalah dan perumusan masalah
kajian teoritis menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab
masalah atau pertanyaan penelitian.
2.
Pengujian fakta (data) mencakup: pemilihan, pengumpulan dan analisis fakta yang
terkait dengan masalah yang diteliti data: sekumpulan fakta yang diperoleh melalui
pengamatan (0bservasi) atau survei. kesimpulan merupakan hasil penelitian yang
memberi feed back pada masalah atau pertanyaan penelitian.
Paradigma penelitian
Paradigma
kuantitatif
a. Paradigma tradisional, positivis,
eksperimental, empiris.
b. Menekankan pada pengujian
teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan
analisis data dengan prosedur statistik.
c. Realitas bersifat obyektif dan
berdimensi tunggal.
d. Peneliti independen terhadap fakta
yang diteliti.
e. Bebas nilai dan tidak bias.
f. Pendekatan deduktif.
g. Pengujian teori dan analisis
kuantitatif.
Paradigma
kualitatif
a. Pendekatan konstruktifis,
naturalistis (interpretatif), atau perspektif postmodern.
b. Menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah
dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas.
c. Realitas bersifat subyektif dan
berdimensi banyak.
d. Peneliti berinteraksi dengan fakta
yang diteliti.
e. Tidak bebas nilai dan bias.
f. Pendekatan induktif.
g. Penyusunan teori dengan analisis
kualitatif.
Perbedaan
paradigma kuantitatif dengan paradigma kualitatif
Perbedaan antara Paradigma Kuantitatif
dengan Paradigma Kualitatif terletak pada asumsi-asumsi yang digunakan dalam
penelitian. Perbedaan selanjutnya akan memengaruhi strategi dan desain
penelitian. Perbedaan
asumsi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Hubungan peneliti dengan fakta yang
diteliti menurut paradigma kuantitatif diasumsikan bersifat independen sehingga
peneliti dapat menguji realitas fakta secara obyektif, terbatas pada dimensi
tunggal, bebeas nilai. Sebaliknya
menurut asumsi paradigma kualitatif, penelitian berinteraksi dengan fakta yang
diteliti sehingga lebih bersifat subyektif, tidak bebeas nilai,
2 Proses penelitian paradigma
kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif, sedangkan pada penelitian
paradigma kualitatif menggunakan pendekatan induktif.
3. Paradigma kuantitatif menekankan
pengujian teori dengan analisis kuantitatif dibandingkan pendekatan kualitatif
yang memberikan tekanan pada penyusunan teori melalui pengungkapan fakta dengan
analisis kualitatif.
Metode ilmiah
Adam Smith
merupakan Bapak Filsafat Pengetahuan
Metode ilmiah adalah
prosedur atau cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang
disebut ilmu (pengetahuan ilmiah. Tidak semua pengetahuan berupa ilmu, karena
ilmu merupakan kriteria tertentu. Cara untuk memperoleh pengetahuan dalam
kajian filsafat dikenal dengan istilah epistemologi (filsafat
pengetahuan).
Karakteristik
ilmu
Pengetahuan pada dasarnya merupakan
hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi
dasar manusia dan bersikap dan bertindak. Ilmu merupakan bagian dari
pengetahuan yang memberikan penjelasan mengenai fakta atau fenomena alam (fakta
yang benar atau umumnya bernilai benar). Pengetahuan yang menjelaskan fenomena
alam bermanfaat untuk memprediksi fenomena-fenomena alam. Pengetahuan yang
terkandung yang dinilai dalam ilmu dinilai sebagai pengetahuan yang benar untuk
menjawab masalah-masalah dalam kehidupan manusia.
Jenis-jenis
penelitian ilmiah
Penelitian dapat digolongkan / dibagi
ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain
berdasarkan:
(1) Tujuan;
(2) Pendekatan;
(3) Tempat;
(4) Pemakaian atau hasil / alasan yang
diperoleh;
(5) Bidang ilmu yang diteliti;
(6) Taraf Penelitian;
(7) Teknik yang digunakan;
(8) Keilmiahan;
(9) Spesialisasi bidang (ilmu) garapan.
Kriteria
penelitian ilmiah
1. Dapat menyatakan tujuan dengan
sejelas-jelasnya,
2. Menggunakan landasan teoritis dan
metode pengujian data yang relevan,
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat
diuji dari telaah teoritis atau berdasarkan pengungkapan data,
4. Telah mempunyai kemampuan untuk
diuji ulang,
5. Memilih data dengan tepat sehingga
hasilnya dapat dipercaya,
6. Menarik kesimpulan secara obyektif,
7. Melaporkan hasil secara parsimony, dan
8. Hasil penelitian dapat
digeneralisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar