BAB
I
1.1
Latar Belakang
Sekarang
banyak sekali persaingan dalam usaha penjualan sepeda motor banyak sekali
perusahaan-perusahaan besar membuka channel didaerah strategis. Dengan bermodalkan
tenda dipinggir jalan ataupun stand di berbagai toko seperti indomaret mereka
bisa menjual produk mereka. Mereka kadang tidak memikirkan harga pasaran produk
yang meraka jual, pada intinya bagaimana supaya barang mereka laku terjual
dengan menggunakan stand liar dipinggir jalan tanpa mengeluarkan biaya yang
lebih besar untuk menyewa toko. Maka dari itu perusahaan perlu meramalkan
kegiatan penjualan. Peramalan (Forecasting) adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa
mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Meramalkan penjualan berarti
menentukan perkiraan besarnya volume penjualan, bahkan menentukan potensi
penjualan dan luas pasar yang dikuasai di masa yang akan datang.
Dengan adanya peramalan penjualan perusahaan dapat mengambil kebijakan atau
keputusan penjualan. Karena dengan pemilihan dan penggunaan metode yang tepat,
maka keberhasilan perusahaan dalam menawarkan produknya akan dirasakan dalam
bentuk laba yang didapatkan, juga akan memberikan perbandingan penggunaan
metode yang memiliki nilai kesalahan terkecil, dan juga bisa untuk terus
memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilihat dari hasil ramalan agar manajer dapat
memperhitungkan stock persediaan. Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengetahui seberapa besar keberhasilan Peramalan penjualan
motor, khususnya pada CV. Agung Jaya Motor. Hal ini yang membuat penulis merasa
tertarik mengangkat Peramalan penjualan motor sebagai bahan penulisan ilmiah yang akan dibahas dalam bentuk penulisan ilmiah dengan
judul “PERAMALAN PENJUALAN MOTOR PADA CV. AGUNG JAYA MOTOR”.
1.2
Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1 Rumusan
Masalah
Perumusan
masalah adalah bagian yang terpenting dalam penelitian ilmiah, dari penjelasan
diatas maka peneliti merumuskan masalah tentang berapa penjualan motor pada CV.
Agung Jaya Motor pada masa yang akan datang dengan memperoleh data-data yang
ada sekarang.
1. Bagaimana
peramalan penjualan motor dengan menggunakan metode MA (Moving Average) ?
2. Bagaimana
peramalan penjualan motor dengan menggunakan WMA (Weight Moving Average) ?
3. Bagaimana
peramalan penjualan motor dengan menggunakan ES (Exponential Smooth) ?
1.2.2
Batasan Masalah
Karena adanya, keterbatasan, waktu, dan
tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih
mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasikan akan diteliti.
Untuk itu peneliti memfokuskan batasan masalah mengenai data yang akan
dikumpulkan dan dibahas, maka penulis ingin memebatasi masalah dalam penelitian
ini dengan meramalkan penjualan motor, dari perhitungan data penjualan motor dari
tahun 2010 sampai 2014 pada CV. Agung Jaya Motor
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari
permasalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk meramalkan dan
menganalisis bagaimana penjualan motor CV. Agung Jaya Motor pada tahun 2010 -
2014
1. Untuk
mengetahui apakah mengalami kenaikan atau penurunan pada tahun 2015 dengan
menggunakan metode MA.
2. Untuk
mengetahui apakah mengalami kenaikan atau penurunan pada tahun 2015 dengan
menggunakan metode WMA.
3. Untuk
mengetahui apakah mengalami kenaikan atau penurunan pada tahun 2015 dengan
menggunakan metode ES.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini
diharapkan agar dapat digunakan untuk menguatkan teori yang ada dalam hal
melakukan peramalan penjualan dan menambah pengalaman dalam melakukan penlitian
secara ilmiah.
1.4.2
Manfaat Praktis
Peneliti berharap
memberikan manfaat untuk mengetahui berapa hasil volume penjualan motor pada
CV. Agung Jaya Motor yang ditelitinya untuk digunakan sebagai bahan
pertimbangan kemajuan perusahaan dan dijadikan masukan berupa masukan mengenai
hasil peramalan penjualan.
1.5 Metode Penelitian
1.5.1
Objek Penelitian
Objek penelitian ini
dilakukan pada CV. Agung Jaya Motor Jl. Pondok Ungu Permai AD No. 03 Bahagia Babelan
- Bekasi Utara 17125.
1.5.2
Data/Variabel yang Digunakan
Data/Variabel yang
diteliti dalam penelitian ini pada CV. Agung Jaya Motor adalah arsip-arsip data
penjualan terbaru dari tahun 2010 sampai 2014.
1.5.3
Metode
Pengumpulan Data
1.
Studi Lapangan
Studi lapangan adalah
data yang diambil langsung di tempat lokasi peneliti dengan melakukan
pengamatan dan wawancara kepada pemilik perusahaan sehinga dapat memperoleh
data yang obejektif.
2.
Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu
dengan mencar tambahan dalam melengkapi penulisan ilmiah dengan menggunakan
buku refrensi, artikel di internet, dan jurnal pendukung.
1.5.4
Alat Anlisis
Adapun alat analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.
MA (Moving Average)
Metode
ini tidak memberi ketentuan tentang jumlah tahun yang harus digunakan sebagai
dasar mencari nilai rata-rata. Jika digunakan
3 tahun rata-rata bergerak, peramalan suatu tahun sebesar rata-rata data
3 tahun sebelumnya. Dengan demiian jika data 3 tahun tersebut digunakan sebagai
dasar, dinamakan rat-rata bergerak per 3 tahun.

Langkah-langkah
peramalan dengan menggunakan metode MA :
1. Menentukan banyaknya periode
untuk mendapatkan harga rata-rata
2. Membuat tabel perhitungan
3. Menemukan nilai total bergerak
4. Menemukan nilai peramalan
2. WMA (Weight Moving Average)

A= bobot terbesar
B= bobot terbesar kedua
C= bobot terbesar ketiga
n= data periode terakhir
n-1= data satu periode sebelum
periode terakhir
n-2= data dua periode sebelum
periode terakhir
Metode WMA seringkali hasilnya
lebih rendah dari nilai penjualan sebenarnya, maka untuk menyeimbangkannya sering kali digunakan rat-rata tertimbang. Cara
ini didasarkan dengan memberikan bobot yang lebuh besar kepada bulan terakhir
secara bertingkat terhadap 3 periode tersebut, sehingga menghasilka nilai 1
atau 100%.
3. ES (Exponential Smoothing)
Pada metode ini peramalan dilakukan
dengan cara hasil ramalan periode terakhir ditambah porsi perbedaan atau
tingkat kesalahan(a) antara permintaan nyata periode terakhir dan peramalan
periode terakhir.

Dimana:
Ft =
ramalan untuk periode sekarang(1)
Ft-1 = ramalan untuk periode sebelumnya (t-1)
A =
Smoothing konstan (porsi perbedaan)
At-1 = permintaan nyata produk sebelumnya
Selanjutnya adalah bagaimana
menentukan benernya konstanta(a) tersebut. Menurut para ahli konstanta tersebut
dapat dicari dengan cara mencoba-coba. Namun jika mendapatkan kesulitan dengan
cara itu disarankan untuk menggunakan rumus:

a= konstanta/tingkat kesalahan
n= jumlah periode waktu
BAB II
A. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Ramalan
Menurut Gaspersz
(2004), aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha
memperkirakan permintaan dan penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat
dibuat dalam kuantitas yang tepat. Dengan demikian peramalan merupakan suatu
dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel
peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis. Pendapat peneliti adalah
suatu usaha untuk memperkirakan permintaan dan penggunaan dari suatu produk
dalam berdasarkan data deret waktu.
Menurut Lalu Sumayang, (2003), Peramalan adalah perhitungan yang objektif dan dengan menggunakan data-data
masa lalu, untuk menentukan sesuatu dimasa yang akan datang. Pendapat
peneliti peramalan itu adalah suatu seni atau ilmu memprediksi masa depan dengan menggunakan data-data masa lalu untuk
menentukan sesuatu dimasa yang akan datang.
Menurut Sofjan Assauri
(1993), peramalan merupakan seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang
mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Dengan digunakannya peralatan
metode-metode peramalan maka akan memberikan hasil peramalan yang lebih dapat
dipercaya ketetapannya. Pendapat peneliti suatu bentuk peramalan dengan metode
metode yang digunakan agar kepastian dalam peramalan.
2.1.2 Jenis-jenis Peramalan
Jenis-jenis peramalan secara umum
banyak sekali, berikut adalah jenis-jenis peramalan menurut Jay Heizer dan
Barry Render (2009:164) :
a.
Peramalan Ekonomi menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi,
ketersediaan uang, dan yang dibutuhkan untuk membangun perumahan, dan indicator
perencanaan lainnya.
b.
Peramalan Teknologi memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat
meluncurkan produk baru yang menarik yang membutuhkan pabrik dan peralatan
baru.
c. Peramalan Permintaan adalah proyeksi
permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut
juga peramalan penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas serta system
penjadwalan menjadi input bagi perencanaan keungan, pemasaran, dan sumber daya
manusia.
Menurut Makridakis,
Wheelright, dan McGee (1999), berdasarkan sifatnya peramalan dibedakan atas 2 teknik peramalan.
1.
Peramalan Kualitatif
Peramalan kualitatif
adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil Peramalan yang dibuat sangat
tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan
tersebut ditentukan berdasarkan pendapat dan pengetahuan serta pengalaman orang
yang menyusunnya.
2.
Peramalan Kuantitatif
Peramalan kuantitatif
adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa lalu. Hasil
peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam
peramalan tersebut.
Baik tidaknya metode
yang dipergunakan oleh perbedaan atau penyimpangan anatra hasil ramalan dengan
kenyataan yang terjadi dapat dilihat dari semakin kecil penyimpangan antara
hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi maka semakin baik pula metode yang
digunakan.
Peramalan Kuantitatif
dapat digunakan bila memenuhi syarat sebagi berikut:
a. Adanya informasi
(data) tentang masa lalu.
b. Informasi tersebut
dapat dikuantitatifakan dalam bentuk data numerik.
c. Informasi tersebut
dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut
dimasa yang akan datang dan kondisi ini disebut dengan kondisi yang konstan.
2.1.3 Pemilihan Metode Peramalan
Dalam memilih metode
peramalan, perlu diketahui telebih dahulu ciri-ciri penting dalam pengambilan
keputusan dan analisis keadaan dalam mempersiapkan peramalan. Ada enam faktor
utama yang diidentifikasi sebagai teknik dan metode peramalan, yaitu:
a. Horizon waktu
Ada dua aspek dari
horizon waktu yang berhubungan dengan masing-masing metode peramalan, yaitu
cakupan waktu dimasa yang akan datang dan jumlah periode untuk peramalan yang
diinginkan.
b. Pola Data
Dasar utama dari metode
peramalan adalah anggapan bahwa macam pola yang didapati di dalam data yang
diramalkan akan berkalanjutan.
c. Model
Model-model merupakan
suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai unsur yang penting untuk perubahan-perubahan
dalam pola. Model-model perlu diperhatikan karena masing-masing model mempunyai
kemampuan yang berbeda dalam analisis keadaan untuk pengambilan keputusan.
d. Biaya yang
Dibutuhkan
Umumnya ada empat biaya
yang tercakup dalm penggunaan suatu prosedur penelitian, yaitu biaya-biaya
penyimpangan (storage) data, operasi pelaksanaan, kesempatan dalam
penggunaan dalam teknik-teknik dan metode peramalan.
e. Ketepatan Pemulusan
Tingkat ketepatan yang
dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan.
f. Kemudahan dan
Penerapan
Metode-metode yang
dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah merupakan prinsip umum dalam
pengambilan keputusan.
2.1.4 Pengertian Penjualan
Menurut
Marwan 1991 penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan
rencan rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan
keinginan pembeli, guna mendapatkan yang menghasilkan laba. Pendapat peneliti
yaitu salah satu bentuk pemuasan konsumen dan juga guna mendapatkan keuntungan.
Menurut
Winardi 1982 adalah suatu interaksi antar individu, saling bertemu yang
ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau memepertahankan
hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Pendapaat
peneliti yaitu proses terjadinya transaksinya sebuah pertukaran dengan cara tatap muka itu adalah hubungan
baik dalam proses penjualan.
Menurut
Choirul Marom dalam buku Akuntansi
Perusahaan Daagang menyatakan bahwa
Penjualan adalah penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok
perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur. Pendapat peneliti jadi
segala sesuatu dalam proses penjualan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan
yang secara teratur sebagai kegiatan pokok atau kegiatan utama perusahaan.
2.1.5 Jenis-jenis Penjualan
Jenis penjualan menurut
Basu Swasta (1998:11) yaitu :
a. Trade Selling
Dapat terjadi bilamana produsen
dan pedagang besar mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki
distributor produk-produkmereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan
kegiatan promosi, peragaan, persediaan, danpengadaan produk baru, jadi titiknya
beratnya pada penjualan melalui penyalur daripada penjualan ke pembeli akhir.
b.
Missionarry Selling
Dalam missionary
selling penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli
barang-barang dari penyalur perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang
bersangkutan memiliki penyalur sendiri dalam pendistribusian produknya.
c. Technical Selling
Berusaha meningkatkan
penjualan dengan pemberian saran dan nasehat pada pembeli akhir dari barang dan
jasanya dengan menunjukan bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan dapat
mengatasi masalah tersebut
d.
New Business Selling
Berusaha membuka
transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadai pembeli. Jenis penjualan
ini sering dipakai oleh perusahaan asuransi.
e. Responsive Selling
Dua jenis penjualan
utama disini adalah route driving dan
retalling. Jenis penjualan seperti
ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang
baik dan hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus pada pembeli
ulang.
Menurut
Murti Sumarni dalam bukunya bauran pemasaran dan loyalitas pelanggan (2003 :
321) Penjualan dapat di bedakan menjadi :
1.
Penjualan Langsung, yaitu suatu proses membantu dan membujuk satu atau lebih
calon konsumen untuk membeli barang atau jasa atau bertindak sesuai ide
tertentu dengan menggunakan komunikasi tatap muka.
2.
Penjualan Tidak Langsung, yaitu bentuk presentase dan promosi gagasan barang
dan jasa dengan menggunakan media tertentu seperti surat kabar, majalah, radio,
televisi, papan iklan, brosur dan lain-lain.
2.1.6
Proses Peramalan
Proses
peramalan biasanya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Penentuan Tujuan
Langkah
pertama terdiri atas penentuan macam estimasi yang diinginkan. Sebaliknya,
tujuan tergantung pada kebutuhan-kebutuhan informasi para manajer.
2.
Pengembangan Model
Setelah
tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah mengembangkan suatu model yang merupakan penyajian secara
lebih sederhana sistem yang dipelajari. Dalam peramalan model adalah suatu
kerangka analitik yang bila dimasukkan data masukan, menghasilkan estimasi
penjualan diwaktu mendatang.
3.
Pengujian Model
Sebelum
diterapkan model biasanya diuji untuk menentukan tingkat akurasi,
validitas dan reliabilitas yang diharapkan. Ini sering mencakup penerapannya
pada data historik, dan penyiapan estimasi untuk tahun-tahun sekarang dengan
data nyata yang tersedia.
4.
Penerapan Model
Setelah
pengujian, analisis menerapkan model dalam tahap ini data historik dimasukkan
dalam model untuk menghasilkan suatu ramalan.
5.
Revisi dan Evaluasi
Ramalan
yang dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali. Perbaikan mungkin
perlu dilakukan karena adanya perubahan-perubahan dalam perusahaan atau
lingkungannya.
2.2 Alat Analisis
Alat analisis dalam
penelitian ini menggunakan metode peramalan data time series antar lain :
1. MA
(Moving Average) yaitu jumlah tahun
yang harus digunakan sebagai dasar mencari nilai rata-rata.
2. WMA
(Weight Moving Average) yaitu
penambahan bobot pada tiap data. Data terakhir yang termasuk dalam periode
perhitungan rata-rata diberi bobot yang lebih besar.
3. ES
( Exponential Smoothing) yaitu hasil
ramalan periode terakhir ditambah porsi perbedaan atau tingkat kesalahan(a)
antara permintaan nyata periode terakhir dan peramalan periode terakhir.
BAB III
A. METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian
ilmiah ini dilakukan pada CV. Agung Jaya Motor yang beralamatkan di Jl. Pondok
Ungu Permai AD NO. 3 Bekasi Utara 17125.
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Perusahan
sepeda motor CV. Agung Jaya Motor ini didirikan
oleh bapak Sukarno pada tahun 2001. Usaha ini bermula pada akhir ia bekerja
pada suatu perusahaan, perusahaan pembiayaan keredit sepeda motor. Dengan ia
mengenal banayak relasi dalam pekerjaannya tersebut ia diberi arahan kepada
suatu temannya untuk membuka usaha sendiri yg dimaksud penjualan sepeda motor.
Setelah itu beliau mulai mencari lokasi strategis dekat rumahnya untuk
dijadikan sebuah dealer untuk usahanya
itu dan belia sudah menemuinya lokasi/tempat yang strategis lalu beliau menyewa lokasi/tempat tersebut. Beliau tidak seorang sendiri dalam
menjalankan usahanya itu, beliau di temani seorang istrinya yang bernama dengan
sebutan Ibu Agung.
Seiring
berjalannya waktu usaha yang didirikan beliau merasakan kemajuan baliau mulai
menegembangkan dealernya dengan menambahkan jumlah merek motor yang dijualnya. Beliau banyak sekali
ditawarkan pada supliyer untuk menjualkan barang mereka. Dengan meningkatnya
penjualan maka beliau mengambil keputusan untuk memiliki karyawan untuk
membantu usahanya. Dan setelah jalan beberapa tahun, dealer beliau sekarang
mulai eksis banyak sekali para konsumen beliau dan akhirnya menjadi pelanggan
tetap beliau. Mungkin dengan pelayanan beliau dalam penjualan motor sangat
memuaskan para konsumennya. Akhirnya penjualan sepeda motor terus berjalan,
kegigihan, dan keuletan beliau dalam merintis usaha dealer CV. Agung jaya
Motor.
3.1.2 Jenis Produk Penjualan
Jenis-jenis
produk yang di jual pada CV. Agung Jaya Motor
NO.
|
Spesifikasi
|
Keterangan
|
1
|
Merek Seoeda Motor
|
Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki
|
2
|
Model
|
Sport, Bebek, dan Matic
|
3.2 Alat Analisis Yang Digunakan
Analisis
yang digunkan dalam penelitian ilmiah ramalan penjualan pada CV. Agung Jaya
Motor ini adalah menggunakan metode MA, WMA, dan ES.
3.2.1 Metode MA
Metode
ini tidak memberi ketentuan tentang jumlah tahun yang harus digunakan sebagai
dasar mencari nilai rata-rata. Jika digunakan
3 tahun rata-rata bergerak, peramalan suatu tahun sebesar rata-rata data
3 tahun sebelumnya. Dengan demikian jika data 3 tahun tersebut digunakan
sebagai dasar, dinamakan rat-rata bergerak per 3 tahun.

Langkah-langkah
peramalan dengan menggunakan metode MA :
1. Menentukan
banyaknya periode untuk mendapatkan harga rata-rata
2. Membuat
tabel perhitungan
3. Menemukan
nilai total bergerak
4. Menemukan
nilai peramalan
3.2.2 Metode WMA

A=
bobot terbesar
B=
bobot terbesar kedua
C=
bobot terbesar ketiga
n=
data periode terakhir
n-1=
data satu periode sebelum periode terakhir
n-2=
data dua periode sebelum periode terakhir
Metode
WMA seringkali hasilnya lebih rendah dari nilai penjualan sebenarnya, maka
untuk menyeimbangkannya sering kali
digunakan rat-rata tertimbang. Cara ini didasarkan dengan memberikan bobot yang
lebuh besar kepada bulan terakhir secara bertingkat terhadap 3 periode
tersebut, sehingga menghasilka nilai 1 atau 100%.
3.2.3 Metode ES
Pada
metode ini peramalan dilakukan dengan cara hasil ramalan periode terakhir
ditambah porsi perbedaan atau tingkat kesalahan(a) antara permintaan nyata
periode terakhir dan peramalan periode terakhir.

Dimana:
Ft = ramalan untuk periode sekarang(1)
Ft-1 = ramalan untuk periode sebelumnya (t-1)
A = Smoothing konstan (porsi perbedaan)
At-1 = permintaan nyata produk sebelumnya
Selanjutnya
adalah bagaimana menentukan benernya konstanta(a) tersebut. Menurut para ahli
konstanta tersebut dapat dicari dengan cara mencoba-coba. Namun jika
mendapatkan kesulitan dengan cara itu disarankan untuk menggunakan rumus:

a=
konstanta/tingkat kesalahan
n=
jumlah periode waktu
3.2.4 Metode MAD

Dimana:
N
= jumlah data penjualan
N
= jumlah periode
BAB V
A. KESIMPULAN
Dari
hasil penelitian mengenai peramalan penjualan motor pada CV. Agung Jaya Motor,
Peneliti mengambil kesimpulan yaitu :
1. Peramalan
penjualan motor pada CV. Agung Jaya Motor dengan menggunakan metode MA 3 periode,
mengahasilkan peramalan penjualan sebesar 454 unit motor dengan tingkat
penyimpangan MAD 64 unit motor jadi memiliki kisaran penjualan 390 sampai 517
unit motor.
2. Peramalan
penjualan motor pada CV. Agung Jaya Motor dengan menggunkan metode WMA dengan
memberikan bobot 0.5 0.3 dan 0.2 sehingga menghasilkan nilai 1 atau
100%,menghasilkan peramalan penjualan sebesar 433 unit motor dengan tingkat
penyimpangan MAD 66 unit motor jadi memiliki kisaran penjualan 367 sampai 498
unit motor.
3. Peramalan
penjualan motor pada CV. Agung Jaya Motor dengan menggunakan metode ES dengan
tingkat kesalahan 0.5 , mdenghasilkan peramalan penjualan 416 unit motor dengan
tingkat penyimpangan MAD 95 unit motor, jadi memiliki kisaran penjualan 322
sampai 511 unit motor.
B. SARAN
Dari
hasil kesimpulan,peneliti memberikan saran untuk melakukan peramalan penjualan
pada CV. Agung Jaya Motor untuk periode selanjutnya agar memilih metode MA 3
periode diakeranakan dengan menggunakan metode tersebut menghasilkan tingkat
kesalahan MAD (Mean Absolute Devisisision)
lebih kecil sebesar 64 unit motor dibandingkan menggunakan metode lainnya yang
menghasilkan tingkat kesalahan yang
lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar