Rabu, 29 April 2015

LAPORAN ILMIAH ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN MOTOR PADA CV. AGUNG JAYA MOTOR


LAPORAN ANALISIS RAMALAN PENJUALAN  MOTOR PADA CV. AGUNG JAYA MOTOR

BAB I

A. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sekarang banyak sekali persaingan dalam usaha penjualan sepeda motor banyak sekali perusahaan-perusahaan besar membuka channel didaerah strategis. Dengan bermodalkan tenda dipinggir jalan ataupun stand di berbagai toko seperti indomaret mereka bisa menjual produk mereka. Mereka kadang tidak memikirkan harga pasaran produk yang meraka jual, pada intinya bagaimana supaya barang mereka laku terjual dengan menggunakan stand liar dipinggir jalan tanpa mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk menyewa toko. Maka dari itu perusahaan perlu meramalkan kegiatan penjualan. Peramalan (Forecasting) adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Meramalkan penjualan berarti menentukan perkiraan besarnya volume penjualan, bahkan menentukan potensi penjualan dan luas pasar yang dikuasai di masa yang akan datang. Dengan adanya peramalan penjualan perusahaan dapat mengambil kebijakan atau keputusan penjualan. Karena dengan pemilihan dan penggunaan metode yang tepat, maka keberhasilan perusahaan dalam menawarkan produknya akan dirasakan dalam bentuk laba yang didapatkan, juga akan memberikan perbandingan penggunaan metode yang memiliki nilai kesalahan terkecil, dan juga bisa untuk terus memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilihat dari hasil ramalan agar manajer dapat memperhitungkan stock persediaan. Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengetahui seberapa besar keberhasilan Peramalan penjualan motor, khususnya pada CV. Agung Jaya Motor. Hal ini yang membuat penulis merasa tertarik mengangkat Peramalan penjualan motor sebagai bahan penulisan ilmiah yang akan dibahas dalam bentuk penulisan ilmiah dengan judul “PERAMALAN PENJUALAN MOTOR PADA CV. AGUNG JAYA MOTOR”.

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah
Perumusan masalah adalah bagian yang terpenting dalam penelitian ilmiah, dari penjelasan diatas maka peneliti merumuskan masalah tentang berapa penjualan motor pada CV. Agung Jaya Motor pada masa yang akan datang dengan memperoleh data-data yang ada sekarang.
1.      Bagaimana peramalan penjualan motor dengan menggunakan metode MA (Moving Average) ?
2.      Bagaimana peramalan penjualan motor dengan menggunakan WMA (Weight Moving Average) ?
3.      Bagaimana peramalan penjualan motor dengan menggunakan ES (Exponential Smooth) ?

1.2.2 Batasan Masalah
Karena adanya, keterbatasan, waktu, dan tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasikan akan diteliti. Untuk itu peneliti memfokuskan batasan masalah mengenai data yang akan dikumpulkan dan dibahas, maka penulis ingin memebatasi masalah dalam penelitian ini dengan meramalkan penjualan motor, dari perhitungan data penjualan motor dari tahun 2010 sampai 2014 pada CV. Agung Jaya Motor

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari permasalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk meramalkan dan menganalisis bagaimana penjualan motor CV. Agung Jaya Motor pada tahun 2010 - 2014
1.      Untuk mengetahui apakah mengalami kenaikan atau penurunan pada tahun 2015 dengan menggunakan metode MA.
2.      Untuk mengetahui apakah mengalami kenaikan atau penurunan pada tahun 2015 dengan menggunakan metode WMA.
3.      Untuk mengetahui apakah mengalami kenaikan atau penurunan pada tahun 2015 dengan menggunakan metode ES.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat digunakan untuk menguatkan teori yang ada dalam hal melakukan peramalan penjualan dan menambah pengalaman dalam melakukan penlitian secara ilmiah.

1.4.2 Manfaat Praktis
Peneliti berharap memberikan manfaat untuk mengetahui berapa hasil volume penjualan motor pada CV. Agung Jaya Motor yang ditelitinya untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan kemajuan perusahaan dan dijadikan masukan berupa masukan mengenai hasil peramalan penjualan.

1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini dilakukan pada CV. Agung Jaya Motor Jl. Pondok Ungu Permai AD No. 03 Bahagia Babelan - Bekasi Utara 17125.

1.5.2 Data/Variabel yang Digunakan
Data/Variabel yang diteliti dalam penelitian ini pada CV. Agung Jaya Motor adalah arsip-arsip data penjualan terbaru dari tahun 2010 sampai 2014.

1.5.3        Metode Pengumpulan Data
1. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah data yang diambil langsung di tempat lokasi peneliti dengan melakukan pengamatan dan wawancara kepada pemilik perusahaan sehinga dapat memperoleh data yang obejektif.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu dengan mencar tambahan dalam melengkapi penulisan ilmiah dengan menggunakan buku refrensi, artikel di internet, dan jurnal pendukung.

1.5.4 Alat Anlisis
Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. MA (Moving Average)
Metode ini tidak memberi ketentuan tentang jumlah tahun yang harus digunakan sebagai dasar mencari nilai rata-rata. Jika digunakan  3 tahun rata-rata bergerak, peramalan suatu tahun sebesar rata-rata data 3 tahun sebelumnya. Dengan demiian jika data 3 tahun tersebut digunakan sebagai dasar, dinamakan rat-rata bergerak per 3 tahun.
Rounded Rectangle: ∑ penjualan nyata pada periode terakhir
MA = ------------------------------------------------------------
 ∑ periode (n) yang digunakan dalam MA
 





Langkah-langkah peramalan dengan menggunakan metode MA :
1. Menentukan banyaknya periode untuk mendapatkan harga rata-rata
2. Membuat tabel perhitungan
3. Menemukan nilai total bergerak
4. Menemukan nilai peramalan

2. WMA (Weight Moving Average)
Rounded Rectangle: WMA = ( A x n ) + ( B x n-1) + ( C x n-2 ) + …Perhitungannya hampir sama dengan MA hanya berbeda pada adanya penambahan bobot pada tiap data. Data terakhir yang termasuk dalam periode perhitungan rata-rata diberi bobot yang lebih besar.


A= bobot terbesar
B= bobot terbesar kedua
C= bobot terbesar ketiga
n= data periode terakhir
n-1= data satu periode sebelum periode terakhir
n-2= data dua periode sebelum periode terakhir

Metode WMA seringkali hasilnya lebih rendah dari nilai penjualan sebenarnya, maka untuk menyeimbangkannya  sering kali digunakan rat-rata tertimbang. Cara ini didasarkan dengan memberikan bobot yang lebuh besar kepada bulan terakhir secara bertingkat terhadap 3 periode tersebut, sehingga menghasilka nilai 1 atau 100%.

3. ES (Exponential Smoothing)
Pada metode ini peramalan dilakukan dengan cara hasil ramalan periode terakhir ditambah porsi perbedaan atau tingkat kesalahan(a) antara permintaan nyata periode terakhir dan peramalan periode terakhir.

Rounded Rectangle: ES = Ft = Ft-1 + α ( At-1 – Ft-1) 

Dimana:
Ft           = ramalan untuk periode sekarang(1)
Ft-1        = ramalan untuk periode sebelumnya (t-1)
A            = Smoothing konstan (porsi perbedaan)
At-1       = permintaan nyata produk sebelumnya

Selanjutnya adalah bagaimana menentukan benernya konstanta(a) tersebut. Menurut para ahli konstanta tersebut dapat dicari dengan cara mencoba-coba. Namun jika mendapatkan kesulitan dengan cara itu disarankan untuk menggunakan rumus:
Rounded Rectangle: a = 2
n + 1
Dimana:
                                                                                           



a= konstanta/tingkat kesalahan
n= jumlah periode waktu


BAB II

A. LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Ramalan
Menurut Gaspersz (2004), aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan permintaan dan penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Dengan demikian peramalan merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis. Pendapat peneliti adalah suatu usaha untuk memperkirakan permintaan dan penggunaan dari suatu produk dalam berdasarkan data deret waktu.

Menurut Lalu Sumayang, (2003), Peramalan adalah perhitungan yang objektif dan dengan menggunakan data-data masa lalu, untuk menentukan sesuatu dimasa yang akan datang. Pendapat peneliti peramalan itu adalah suatu seni atau ilmu memprediksi masa depan dengan menggunakan data-data masa lalu untuk menentukan sesuatu dimasa yang akan datang.

Menurut Sofjan Assauri (1993), peramalan merupakan seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Dengan digunakannya peralatan metode-metode peramalan maka akan memberikan hasil peramalan yang lebih dapat dipercaya ketetapannya. Pendapat peneliti suatu bentuk peramalan dengan metode metode yang digunakan agar kepastian dalam peramalan.

2.1.2  Jenis-jenis Peramalan
Jenis-jenis peramalan secara umum banyak sekali, berikut adalah jenis-jenis peramalan menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:164) :
a. Peramalan Ekonomi menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dan yang dibutuhkan untuk membangun perumahan, dan indicator perencanaan lainnya.
b. Peramalan Teknologi memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.
c. Peramalan Permintaan adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas serta system penjadwalan menjadi input bagi perencanaan keungan, pemasaran, dan sumber daya manusia.

Menurut Makridakis, Wheelright, dan McGee (1999), berdasarkan sifatnya peramalan  dibedakan atas 2 teknik peramalan.

1. Peramalan Kualitatif
Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa  lalu. Hasil Peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pendapat dan pengetahuan serta pengalaman orang yang menyusunnya.

2. Peramalan Kuantitatif
Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut.

Baik tidaknya metode yang dipergunakan oleh perbedaan atau penyimpangan anatra hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi dapat dilihat dari semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi maka semakin baik pula metode yang digunakan.
Peramalan Kuantitatif dapat digunakan bila memenuhi syarat sebagi berikut:
a. Adanya informasi (data) tentang masa lalu.
b. Informasi tersebut dapat dikuantitatifakan dalam bentuk data numerik.
c. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut dimasa yang akan datang dan kondisi ini disebut dengan kondisi yang konstan.

2.1.3  Pemilihan Metode Peramalan
Dalam memilih metode peramalan, perlu diketahui telebih dahulu ciri-ciri penting dalam pengambilan keputusan dan analisis keadaan dalam mempersiapkan peramalan. Ada enam faktor utama yang diidentifikasi sebagai teknik dan metode peramalan, yaitu:

a. Horizon waktu
Ada dua aspek dari horizon waktu yang berhubungan dengan masing-masing metode peramalan, yaitu cakupan waktu dimasa yang akan datang dan jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.

b. Pola Data
Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam pola yang didapati di dalam data yang diramalkan akan berkalanjutan.

c. Model
Model-model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai unsur yang penting untuk perubahan-perubahan dalam pola. Model-model perlu diperhatikan karena masing-masing model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisis keadaan untuk pengambilan keputusan.

d. Biaya yang Dibutuhkan
Umumnya ada empat biaya yang tercakup dalm penggunaan suatu prosedur penelitian, yaitu biaya-biaya penyimpangan (storage) data, operasi pelaksanaan, kesempatan dalam penggunaan dalam teknik-teknik dan metode peramalan.

e. Ketepatan Pemulusan
Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan.

f. Kemudahan dan Penerapan
Metode-metode yang dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah merupakan prinsip umum dalam pengambilan keputusan.

2.1.4 Pengertian Penjualan
Menurut Marwan 1991 penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencan rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan yang menghasilkan laba. Pendapat peneliti yaitu salah satu bentuk pemuasan konsumen dan juga guna mendapatkan keuntungan.

Menurut Winardi 1982 adalah suatu interaksi antar individu, saling bertemu yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau memepertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Pendapaat peneliti yaitu proses terjadinya transaksinya sebuah pertukaran  dengan cara tatap muka itu adalah hubungan baik dalam proses penjualan.

Menurut Choirul Marom dalam buku Akuntansi  Perusahaan Daagang menyatakan bahwa  Penjualan adalah penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur. Pendapat peneliti jadi segala sesuatu dalam proses penjualan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan yang secara teratur sebagai kegiatan pokok atau kegiatan utama perusahaan.

2.1.5 Jenis-jenis Penjualan
Jenis penjualan menurut Basu Swasta (1998:11) yaitu :

a. Trade Selling
Dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produkmereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan, danpengadaan produk baru, jadi titiknya beratnya pada penjualan melalui penyalur daripada penjualan ke pembeli akhir.

b. Missionarry Selling
Dalam missionary selling penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan memiliki penyalur sendiri dalam pendistribusian produknya.

c. Technical Selling
Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat pada pembeli akhir dari barang dan jasanya dengan menunjukan bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah tersebut

d. New Business Selling
Berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadai pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan asuransi.

e. Responsive Selling
Dua jenis penjualan utama disini adalah route driving dan retalling. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus pada pembeli ulang.

Menurut Murti Sumarni dalam bukunya bauran pemasaran dan loyalitas pelanggan (2003 : 321) Penjualan dapat di bedakan menjadi :
1. Penjualan Langsung, yaitu suatu proses membantu dan membujuk satu atau lebih calon konsumen untuk membeli barang atau jasa atau bertindak sesuai ide tertentu dengan menggunakan komunikasi tatap muka.
2. Penjualan Tidak Langsung, yaitu bentuk presentase dan promosi gagasan barang dan jasa dengan menggunakan media tertentu seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, papan iklan, brosur dan lain-lain.
2.1.6 Proses Peramalan
Proses peramalan biasanya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
1. Penentuan Tujuan
Langkah pertama terdiri atas penentuan macam estimasi yang diinginkan. Sebaliknya, tujuan tergantung pada kebutuhan-kebutuhan informasi para manajer.
2. Pengembangan Model
Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah mengembangkan  suatu model yang merupakan penyajian secara lebih sederhana sistem yang dipelajari. Dalam peramalan model adalah suatu kerangka analitik yang bila dimasukkan data masukan, menghasilkan estimasi penjualan diwaktu mendatang.
3. Pengujian Model
Sebelum diterapkan model biasanya diuji untuk menentukan tingkat   akurasi, validitas dan reliabilitas yang diharapkan. Ini sering mencakup penerapannya pada data historik, dan penyiapan estimasi untuk tahun-tahun sekarang dengan data nyata yang tersedia.
4. Penerapan Model
Setelah pengujian, analisis menerapkan model dalam tahap ini data historik  dimasukkan dalam model untuk menghasilkan suatu ramalan.
5. Revisi dan Evaluasi
Ramalan yang dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali. Perbaikan mungkin perlu dilakukan karena adanya perubahan-perubahan dalam perusahaan atau lingkungannya.

2.2 Alat Analisis
Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan metode peramalan data time series antar lain :
1.    MA (Moving Average) yaitu jumlah tahun yang harus digunakan sebagai dasar mencari nilai rata-rata.
2.    WMA (Weight Moving Average) yaitu penambahan bobot pada tiap data. Data terakhir yang termasuk dalam periode perhitungan rata-rata diberi bobot yang lebih besar.
3.    ES ( Exponential Smoothing) yaitu hasil ramalan periode terakhir ditambah porsi perbedaan atau tingkat kesalahan(a) antara permintaan nyata periode terakhir dan peramalan periode terakhir.

BAB III

A. METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian
Penelitian ilmiah ini dilakukan pada CV. Agung Jaya Motor yang beralamatkan di Jl. Pondok Ungu Permai AD NO. 3 Bekasi Utara 17125.

3.1.1 Sejarah Perusahaan
Perusahan sepeda motor CV. Agung Jaya Motor  ini didirikan oleh bapak Sukarno pada tahun 2001. Usaha ini bermula pada akhir ia bekerja pada suatu perusahaan, perusahaan pembiayaan keredit sepeda motor. Dengan ia mengenal banayak relasi dalam pekerjaannya tersebut ia diberi arahan kepada suatu temannya untuk membuka usaha sendiri yg dimaksud penjualan sepeda motor. Setelah itu beliau mulai mencari lokasi strategis dekat rumahnya untuk dijadikan sebuah dealer untuk usahanya  itu dan belia sudah menemuinya lokasi/tempat  yang strategis lalu beliau menyewa lokasi/tempat  tersebut. Beliau tidak seorang sendiri dalam menjalankan usahanya itu, beliau di temani seorang istrinya yang bernama dengan sebutan Ibu Agung.
Seiring berjalannya waktu usaha yang didirikan beliau merasakan kemajuan baliau mulai menegembangkan dealernya dengan menambahkan jumlah merek  motor yang dijualnya. Beliau banyak sekali ditawarkan pada supliyer untuk menjualkan barang mereka. Dengan meningkatnya penjualan maka beliau mengambil keputusan untuk memiliki karyawan untuk membantu usahanya. Dan setelah jalan beberapa tahun, dealer beliau sekarang mulai eksis banyak sekali para konsumen beliau dan akhirnya menjadi pelanggan tetap beliau. Mungkin dengan pelayanan beliau dalam penjualan motor sangat memuaskan para konsumennya. Akhirnya penjualan sepeda motor terus berjalan, kegigihan, dan keuletan beliau dalam merintis usaha dealer CV. Agung jaya Motor.




3.1.2 Jenis Produk Penjualan
Jenis-jenis produk yang di jual pada CV. Agung Jaya Motor
NO.
Spesifikasi
Keterangan
1
Merek Seoeda Motor
Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki
2
Model
Sport, Bebek, dan Matic

3.2 Alat Analisis Yang Digunakan
Analisis yang digunkan dalam penelitian ilmiah ramalan penjualan pada CV. Agung Jaya Motor ini adalah menggunakan metode MA, WMA, dan ES.

3.2.1 Metode MA
Metode ini tidak memberi ketentuan tentang jumlah tahun yang harus digunakan sebagai dasar mencari nilai rata-rata. Jika digunakan  3 tahun rata-rata bergerak, peramalan suatu tahun sebesar rata-rata data 3 tahun sebelumnya. Dengan demikian jika data 3 tahun tersebut digunakan sebagai dasar, dinamakan rat-rata bergerak per 3 tahun.
Rounded Rectangle: ∑ penjualan nyata pada periode terakhir
MA = ------------------------------------------------------------
 ∑ periode (n) yang digunakan dalam MA
 




Langkah-langkah peramalan dengan menggunakan metode MA :
1.      Menentukan banyaknya periode untuk mendapatkan harga rata-rata
2.      Membuat tabel perhitungan
3.      Menemukan nilai total bergerak
4.      Menemukan nilai peramalan
3.2.2 Metode WMA
Rounded Rectangle: WMA = ( A x n ) + ( B x n-1) + ( C x n-2 ) + …Perhitungannya hampir sama dengan MA hanya berbeda pada adanya penambahan bobot pada tiap data. Data terakhir yang termasuk dalam periode perhitungan rata-rata diberi bobot yang lebih besar.


A= bobot terbesar
B= bobot terbesar kedua
C= bobot terbesar ketiga
n= data periode terakhir
n-1= data satu periode sebelum periode terakhir
n-2= data dua periode sebelum periode terakhir
Metode WMA seringkali hasilnya lebih rendah dari nilai penjualan sebenarnya, maka untuk menyeimbangkannya  sering kali digunakan rat-rata tertimbang. Cara ini didasarkan dengan memberikan bobot yang lebuh besar kepada bulan terakhir secara bertingkat terhadap 3 periode tersebut, sehingga menghasilka nilai 1 atau 100%.
3.2.3 Metode ES
Pada metode ini peramalan dilakukan dengan cara hasil ramalan periode terakhir ditambah porsi perbedaan atau tingkat kesalahan(a) antara permintaan nyata periode terakhir dan peramalan periode terakhir.
Rounded Rectangle: ES = Ft = Ft-1 + α ( At-1 – Ft-1) 

Dimana:
Ft         = ramalan untuk periode sekarang(1)
Ft-1     = ramalan untuk periode sebelumnya (t-1)
A         = Smoothing konstan (porsi perbedaan)
At-1     = permintaan nyata produk sebelumnya
Selanjutnya adalah bagaimana menentukan benernya konstanta(a) tersebut. Menurut para ahli konstanta tersebut dapat dicari dengan cara mencoba-coba. Namun jika mendapatkan kesulitan dengan cara itu disarankan untuk menggunakan rumus:
Rounded Rectangle: a = 2
n + 1
Dimana:
                                                                                                                 

a= konstanta/tingkat kesalahan
n= jumlah periode waktu
3.2.4 Metode MAD
Rounded Rectangle: ∑ kesalahan
MAD = --------------------
          N-n

Mean Absolute Devisiasion adalah suatu ukuran kesalahan peramalan yang umum untuk digunakan. Secara sederhana ukuran ini merupakan selisih antara permintaan nyata dan ramalan dengan tingkat rata-rata kesalahan selama meramalkan.



Dimana:
N = jumlah data penjualan
N = jumlah periode




BAB V
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian mengenai peramalan penjualan motor pada CV. Agung Jaya Motor, Peneliti mengambil kesimpulan yaitu :
1.      Peramalan penjualan motor pada CV. Agung Jaya Motor dengan menggunakan metode MA 3 periode, mengahasilkan peramalan penjualan sebesar 454 unit motor dengan tingkat penyimpangan MAD 64 unit motor jadi memiliki kisaran penjualan 390 sampai 517 unit motor.
2.      Peramalan penjualan motor pada CV. Agung Jaya Motor dengan menggunkan metode WMA dengan memberikan bobot 0.5 0.3 dan 0.2 sehingga menghasilkan nilai 1 atau 100%,menghasilkan peramalan penjualan sebesar 433 unit motor dengan tingkat penyimpangan MAD 66 unit motor jadi memiliki kisaran penjualan 367 sampai 498 unit motor.
3.      Peramalan penjualan motor pada CV. Agung Jaya Motor dengan menggunakan metode ES dengan tingkat kesalahan 0.5 , mdenghasilkan peramalan penjualan 416 unit motor dengan tingkat penyimpangan MAD 95 unit motor, jadi memiliki kisaran penjualan 322 sampai 511 unit motor.

B. SARAN
Dari hasil kesimpulan,peneliti memberikan saran untuk melakukan peramalan penjualan pada CV. Agung Jaya Motor untuk periode selanjutnya agar memilih metode MA 3 periode diakeranakan dengan menggunakan metode tersebut menghasilkan tingkat kesalahan MAD (Mean Absolute Devisisision) lebih kecil sebesar 64 unit motor dibandingkan menggunakan metode lainnya yang menghasilkan  tingkat kesalahan yang lebih besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar